Laporan BIOS
BIOS
I. JUDUL
BIOS (Basic Input Output System)
II. TEORI DASAR
BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System, Hal-hal yang dilakukan oleh BIOS adalah sebagai berikut :
1. Inisialisasi
(penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut
dengan Power On Self Test,
POST)
2. Memuat
dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur
beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media
penyimpanan, konfigurasi proses
booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4. Membantu
sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan
menggunakan BIOS Runtime Services.
Dalam
BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
· Program
BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer
(tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll)
sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat
keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
· Driver untuk perangkat-perangkat
keras dasar, seperti video
adapter, perangkat input, prosesor,
dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem
operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah
keluarga DOS).
· Program
bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses
booting ke dalam sistem
operasi yang terpasang.
Fungsi BIOS
Secara garis besar, fungsi BIOS adalah sebagai
pengatur proses startup sebuah komputer. Dimana pada proses tersebut,
BIOS akan memeriksa dan memastikan kesiapan dari perangkat – perangkat keras
yang terpasang pada Motherboard,
Selain itu BIOS juga akan memastikan sistem operasi sudah benar – benar siap
dan terpasang pada memori
penyimpanan. Selain fungsi BIOS yang utama tersebut ada beberapa fungsi
lain yang tidak kalah penting dari BIOS itu sendiri diantaranya sebagai berikut
:
1. Memberikan Informasi Dasar Sistem Komputer
Fungsi BIOS yang tidak kalah penting adalah memberikan
informasi dasar kepada pengguna mengenai spesifikasi – spesifikasi hardware
yang terpasan pada komputer. Selain itu BIOS juga akan memberikan informasi
mengenai tahapan – tahapan interaksi hardware yang berjalan pada komputer.
2. Mengatur Konfigurasi Dasar Sistem Komputer
Selain memberikan informasi dasar sistem komputer,
BIOS juga dapat digunakan untuk mengatur konfigurasi dasar sistem komputer,
seperti mengaktif dan menonatifkan perangkat – perangkat yang terpasang pada
komputer sesuai dengan kebutuhan. Selain itu BIOS juga digunakan untuk mengatur
waktu dan tanggal serta proses booting komputer.
3. Menjalankan Perintah Power On Self Test (
POST )
Fungsi BIOS yang tidak kalah penting adalah sebagai
sarana untuk menjalankan perintah Power On Self Test. Perintah ini
digunakan agar pengguna dapat mengetahui tingkat compatibelitas sistem operasi
yang nanti dapat digunakan pada komputer tersebut.
4. Memuat dan Menjalankan Sistem Operasi Komputer
Pada saat komputer dihidupkan, program pertama yang
berjalan pada komputer adalah BIOS, program ini selanjutnya akan mengecek
kesiapan dari sistem operasi yang tersimpan dalam harddisk untuk
selanjutnya dimuat dan dijalankan.
5. Membantu Sistem Operasi Dan Aplikasi Mengatur
Hardware Komputer
Pada saat komputer sudah hidup sempurna, pengguna
kadang ingin melakukan pengaturan perangkat – perangkat keras yang terpasang
pada komputer. BIOS sebagai program dasar memiliki peran penting pada proses
ini untuk membantu sistem operasi maupun aplikasi dalam mengatur hardware –
hardware komputer.
III. ALAT
DAN BAHAN
IV. LANGKAH
KERJA
· Saat komputer Power-On, Tekan Delete, atau tekan F12
V. HASIL
VI. ANALISIS
Contoh
BIOS ASUS
Ambios
2013 H61M-c
Bios
Version : 0502
CPU
type : Intel Core i3-3240 CPU 3.40 GHz
Total
Memory : 2048 MB (DDR3 1600 MHz)
Speed
: 3400 MHz
Kontrol
jaringan yang dimiliki :
· UEFI
BIOS - Fleksibel dan Antarmuka BIOS yang mudah
· Network
iControl -Mengatur jaringan Bandwidth secara rew
· Anti-Surge
- Perlindungan Daya purna waktu - Membuat Sistem Bebas Dari Resiko
· AI
Suite II - Akses satu-atap ke Fitur Inovatif ASUS
Menu
utama pada BIOS adalah :
1. Standar
CMOS (Complimentary Metal Oxide Semicondutor) Setup
Berfungsi
untuk setting standar seperti tanggal, waktu, type harddisk yang
terpasang, disk drive, dan monitor.
Fungsi
konfigurasi pada standar CMOS :
· Date
& Time => melakukan setting perubahan waktu dan tanggal sesuai Real Time
Clock
· IDE
( Integrated drive electronics) Device => melakukan setting harddisk yang
terpasang
· Type
harddisk :
· IDE
Primary Master => harddisk utama yang berfungsi sebagai penyimpanan sistem operasi
dan program aplikasi
· IDE
Primary Slave => harddisk utama yang berfungsi sebagai penyimpanan berupa
data saja
· IDE
Secondary Master => harddisk tambahan / cadangan yang berfungsi sebagai
penyimpanan sistem operasi dan program aplikasi
· IDE
secondary Slave=> harddisk tambahan / cadangan yang berfungsi sebagai
penyimpanan berupa data saja
· Floppy
disk => melakukan setting disk drive
· Video
=> melakukan setting monitor biasanya EGA / VGA
· Half
On => untuk mensetting kapan computer berhenti beroperasi
· Base
/ Extended / Total Memory => untuk mengetahui kapasitas memori, tersetting
secara otomatis.
2. Advanced
Setup
Digunakan
untuk mengetahui informasi / mengatur system yang terpakai di dalam computer. Perintah
Advanced BIOS :
Fungsi
konfigurasi pada Advanced Setup
· Virus
warning => mengaktifkan / menonaktifkan program anti virus untuk motherboard
atau boot sector
· Quick
Power On Self Test => Pemeriksaan terhadap komponen-komponen pada saat
computer melakukan booting.
· First
Boot Device => Pengecekan terhadap system booting pertama kali
· Swap
Floppy => untuk menukar disk drive misalkan dari B ke A atau sebaliknya.
· Boot
Up Floppy Seek => mengecek kapasitas disket yang terpasang
· Boot
Up NumLock Status => mengaktifkan / menonaktifkan tombol Num Lock pada saat
computer melakukan booting
· Typematic
Rate Setting => setting typematic rate / berapa banyak karakter yang
ditransfer tiap detik.
· Security
Option => memberikan password pada saat computer dihidupkan
· OS
Select For DRAM > 64 => untuk mengecek DRAM > 64 MB, jika bukan pilih
Non-OS2
· Video
BIOS Shadow => Memindahkan VGA Bios Shadow ke DRAM.
3. Advanced
Chipset Setup
Menu
untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset,
misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara
keseluruhan.
4.
Integrated Peripherals
Menu
untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat
terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk
controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non
aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
5.
Power Management Setup
Digunakan
untuk mensetup manajemen power => mengatur power yang ada dikomputer yaitu
power pada monitor dan CPU.
Fungsi
setiap bagian :
· ACPI
Function => Fungsi ACPI (Advanced Configuration and Power Interface)
· Power
Management => mengatur power untuk computer
· PM
Control by APM => mengatur penghematan energi
· Video
Off Option => setting pilihan bagaimana monitor dimatikan
· Video
Off Method => Metoda video
· MODEM
Use IRQ => IRQ membuka modem
· Soft-Off
by PWBTN => mati gelap dengan PWBTN
· Wake
Up Events => cara menghidupkan computer dari keadaan stand by.
6. PnP/
PCI (Plug and Play) Configuration
Digunakan
untuk mengidentifikasikan PnP pada slot PCI yang terpasang diCPU.Fungsi setiap
bagian :
Fungsi
setiap bagian :
· PNP
OS Installed => jika memilih ‘Yes’ maka computer akan mengurus IRQ, I/O pada
saat booting saja.
· Reset
configuration data => digunakan untuk menghapus data PnP.
· Resources
Controlled by => pemberian resources diberikan secara otomatis atau manual.
· X
IRQ Resources / X DMA Resources => untuk melengkapi jika resources
controlled by menggunakan pilihan manual.
· PCI
/ VGA Palette Snoop => mengaktifkan PCI / VGA.
· Assign
IRQ for VGA => mengarahkan IRQ ke VGA.
· Assign
IRQ for USB => mengarahkan IRQ ke USB.
7. PC
Healts Status
Menu
ini menampilkan suhu CPU saat ini, kecepatan kipas, tegangan dll. Anda dapat
mengatur suhu peringatan yang akan memicu alarm jika CPU melebihi suhu
yang ditentukan.
8.
Frequency/Voltage Control
Mengatur
frekuensi dan tegangan pada CPU.
9. Load
Optimal Default
Mengatur
settingan yang paling optimal yang pernah ada.
10.
Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak perlu
11. User Password
Menu
untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting
saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan
kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati
password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah
password user atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
12.
Save and Exit Setup
Keluar
dari BIOS dengan menyimpan konfigurasi setting.
13.
Exit Without Save
Keluar
dari BIOS dengan tanpa menyimpan konfigurasi setting.
VII. KESIMPULAN

Komentar
Posting Komentar